Hari ini aku
berniat untuk membuat modul untuk bimbingan belajar sgy (smart genius young)
untuk jenjang SD, SMP dan SMA, tetapi ingin mengerjakan modul untuk tingkat SMP
dahulu. Mengadopsi dari berbagai macam buku, inginnya yang agak praktis,
tinggal crop dan copy paste. Aku minta file kepada suami buku bse SMP untuk
mata pelajaran IPA, Matematika dan Bahasa Inggris, untuk semua kelas baik kelas
VII,VIII,IX. Sayang sekali yang ada hanya matematika kelas 7 dan IPA kelas 8.
Aku buka-buka
laptop suami, tidak sengaja ku buka bagian buku2 motivasi dan akhirnya aku
menemukan kumpulan buku motivasi yang membuat aku tertarik. Di antara
judul-judulnya adalah prinsip milyader, Menjadi penulis, management keuangan
dsb. Ketiga judul di atas yang saya pilih untuk di print out.
Saya membaca
judul yang sangat menarik, yaitu sebuah renungan yang akan menerangkan
kepada anda tentang bagaimana mengelola Uang anda sehingga bisa mendatangkan
penghasilan pasif kurang dari 3 bulan oleh GM Susanto.
Menurut saya
menarik sekali, karna bersamaan kami membuka usaha baru yaitu bimbingan
belajar. Menurut Susanto, besarnya penghasilan seseorang bukan menjadi jaminan
kalau dia bisa kaya. Jika menurut Adi
Abdillah, Bisnis atau dagang itu tujuannya bukanlah materi/harta, karna rejeki
itu sudah ditentukan atau sudah ada garisnya dari Allah SWT, tetapi tujuan
bisnis adalah cari ilmu. Kalau sudah punya ilmu dagang, maka dagangan apapun
insyaAllah bisa jual.
Sebelumnya
susanto memberikan pertanyaan pada sekelompok orang dengan penghasilan menengah
ke bawah, “apa yang anda lakukan jika mendapat uang 1 milyar?” sebagian besar
hampir 90 persen orang menjawab “jika
saya mendapatkan uang 1 milyar, saya ingin membeli rumah mewah, mobil mewah
seperti BMW, Jagur, televisi 29 inch...” kata susanto orang-orang seperti itu
tidak akan bakal kaya lama.
Setelah itu
pertanyaan dilontarkan pada orang-orang kaya. Mereka menjawab dengan pandangan
yang sangat berbeda. “ apa yang harus kulakukan supaya uang ini menjadi tambah
banyak dan beranak cucu terus?”
Memang beda
sekali jawaban orang-orang kaya dengan orang-orang pada umumnya. Sayapun juga
menanyai suamiku dengan pertanyaan yang sama, jawaban suami “ saya akan
berinvestasi, ingin bersedekah, dalam hidupku nggak ingin apa-apa e..” lumayan
juga nich jawaban sang suami wkwkkw. Calon-calon orang kaya kayaknya nich..
hehe
Orang-orang yang
kedua inilah tidak segan-segan untuk membuka cabang usaha, menginvestasikan
uangnya dalam jangka panjang, mampu membeli perusahaan, menyewakan rumah,
dll. Susanto menyimpulkan, pesan moral
dari cerita di atas adalah bahwa kita dianjurkan untuk memperbanyak aset yang
bisa memberikan anda penghasilan jangka panjang untuk anda dan keluarga.
Saran untuk aset
jangka panjang adalah
Investasi emas, nilai emas akan
naik sesuai zaman tersebut. Contohnya ibuku membeli emas pada tahun 80an 10
gram yang dulu harganya 16 ribu rupiah, setelah di jual di tahun 2011 harga mas
tersebut menjadi 20 jutaan lebih. Jadi jika dibandingkan kita menabung di bank
sejumlah 16 ribu di tahun 80an yang nilainya tidak bisa bertambah atau bahkan
sama atau mungkin malah habis di makan administrasi bank, mending kita
berinvestasi emas yang nilai jualnya akan selalu naik setiap tahunnya sebanding
dengan nilai tukar mata uang asing di tahun terbaru. Emas merupakan pilihan
aset yang tepat untuk tabungan jangka panjang.
Mengikuti trend
masa kini yang sedang dibicarakan oleh orang dan yang dibutuhkan oleh banyak
orang.
Saya
terisnspirasi dengan cerita abang tukang becak, dalam jangka waktu 5 tahun dia
bisa mempunyai pasif income melalui penyewaan becaknya yang dimulai dari
pengayuh becak sendiri. Karna abang tukang becak pandai mengelola uang,
pendapatan lebih besar dari pada pengeluaran. Setiap harinya dia tabung sebagian
dari pendapatannya. Sampai akhirnya abang becak mampu membeli becak untuk
disewakan. Begitu seterusnya dia selalu menyisihkan uang, dia mampu membeli
becak lagi sampai mempunyai banyak becak yang dia sewakan tiap harinya. Jadi
tanpa bekerja langsung mengayuh becak , abang tukang becak tadi sudah bisa
mendapatkan pasif income dari penyewaan becak tersebut.
Wah jadi pingin
begitu deh. Saya berusaha memutar otak, dan ingin segera mengaplikasikan pada
usaha kami, tapi bagaimana ya? Usaha kami adalah bimbingan belajar, jika
permintaan les makin banyak, kemungkinan yang bisa kami lakukan sekarang adalah
mencari tentor luar. Di lokasi tempat tinggal kami, pandangan orang disini,
dari pada menyewakan tempat untuk dijadikan les, mending tiap buka sendiri.
Jika ingin sewa, uang juga belum mencukupi. Yang bisa kami lakukan agar hasil
jerih payah kami beranak pinak adalah sedekah dahulu dah....
Untuk penutupnya
saya menyimpulkan dari materi susanto tentang bagaimana membangun usaha
1. Untuk
yang ingin dapat uang dalam waktu singkat, anda cukup pasang telinga, dan cari
informasi mengenai trend apa yang sedang hangat di bicarakan di masyarakat.
2. Suka
baca buku, majalah, seminar, silaturahmi, mengikuti perkumpulan yang ada untuk
bisa saling komunikasi.
3. Melibatkan
otak dan tenaga orang lain untuk bisa membantu usaha. Memiliki ahli profesional
untuk konsultasi masalah usaha.
By Zuvika
Nashiroh, S.Pd.Si