Saturday, November 20, 2010

BERTEMU ALLAH TAK HARUS DI SYURGA

ketika kubuka mataku dari nikmatnya tirur yang lelap
aku teringant bahwa rasul menyuruh untuk mengucapkan alhamdulillah
ketika kuambil air wudlu untuk menyucikan diri,
bertemulah aku dengan dinginnya air di pancuran kamar mandi
ketika kulangkahkan kakiku keluar dari pintu,
kembali aku teringat ketika rasulullah terkasih mengajarkan doa di setiap saat dan waktu

ketika terdenngar suara panggilan adzan subuh
berulang kali aku berbisik menjawab untuk mengagungkan Tuhanku
ketika bilal melantunkan iqamah sebagai tanda shalat jama;ah dimulai,
dengan penuh rasa cinta,takut dan haru, kuluruskan safku di antara saudara-saudaraku

ketika ku angkat kedua tanganku untuk memulai shalatku,
kurasakan betapa semakin kecilnya diriku
dan ketika keningku menyentuh sajadah tempat sujudku,
semakin terasa betapa rendahnya diriku

ya robbi, penggenggam langit dan bumi
subuh dan dzuhur, asar dan maghrib bahkan isya dan dhuha
adalah waktu-waktu yang engkau ciptakan 
agar kami semua tidak terlena dan ketika malam tiba, ketika semua orang lelap
dalam kealfaannya, Rasul-Mu bangun dari tidurnya,
memberi teladan yang tak terkatakan indahnya
sujudnya begitu lama, rukuknya tumakninah,
dibilik yang sangat sederhana,air matapun bercucuran
sebagai tanda cinta dan syukur tiada tara

ya kariim
ketika kulihat anak -anak jalanan,
anak-anak yatim, dan orang-orang miskin
ku teringat ayat-ayatmu yang sangat indah
bahwa manusia yang menghardik mereka,
adalah engkau katakan sebagai pendusta agama

ketika kulihat para pekerja yang sibuk dengan pekerjaannya,
kuteringat lagi aka ayat-ayatmu,bahwa yang engkau nilai
bukanlah hasil kerjanya,tetapi bagaimana sikap mereka
dalam melakukan pekerjaannya

ya aliim
ketika kurenungi lembaran buku pelajar dan juga
literatur mahasiswa, matematika, biologi dan fisika,manajemen dan bahasa
bahkan ilmu hukum, kedokteran, dan informatika
akupun terpaku dan mataku menjadi berkaca-kaca
karena di setiap lembaran itu kembali aku
bertemu dengan keindahan wajah-Mu

ya Rahmaan,
ketika hujan dan panas silih berganti mewarnai bumi ini,
barang orang kecewa karena merasa terhalang aktivitasnya,
ketika persoalan demi persoalan menimpa setiap manusia,
banyak sedih bahkan ada yang menuduh engkau tidak adil padanya
tapi kutahu, bahwa semua itu adalah
demi kasih sayang-Mu kepada kami semua

dengan adanya hujan, bumi tidak lagi gersang
dengan adanya panas,cuaca menjadi benderang,
dengan adanya cobaan, manusia memang harus berjuang
dengan adanya persoalan
manusia akan menjadi matang....

ah rasanya tak ada sedetikpun sebuah peristiwa yang bukan karena kasih-Mu
tak ada sebutir bendapun yang bukan karena kesengajaanmu, dan tak ada satupun makhlukpun yang bergerak kecuali dengan ketetapann-Mu